Kasad: Akmil Harus Tingkatkan Sistem Pendidikan Terprogram
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI George Toisutta menegaskan, akademi militer harus meningkatkan penyelenggaraan sistem pendidikan yang terarah dan terprogram.
Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI George Toisutta dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pangkostrad Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo pada serah terima jabatan Gubernur Akademi Militer (Akmil) dari Mayjen TNI Suharsono kepada penggantinya Brigjen TNI Bachtiar di lapangan Upacara Akmil Magelang, Rabu.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Rabu, Kasad juga mengatakan perlunya kerjasama dengan lembaga pendidikan, baik di lingkungan TNI maupun di luar TNI, guna mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif dan tepat sasaran.
Menurut dia, Akmil merupakan salah satu Badan Pelaksana Pusat tingkat Mabesad, yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira TNI Angkatan Darat tingkat akademi.
Serta mempunyai peran yang sangat penting dan strategis khususnya dalam membangun sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kompetensi tinggi.
Tugas yang tidak ringan itu, menurut Kasad, menuntut daya inovasi yang konsepsional dan berwawasan jauh ke depan, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang memiliki bekal profesionalisme dan kejuangan.
"Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Akmil ini tentunya tidak terlepas dari pengelolaan administrasi pendidikan yang baik melalui penyiapan dan pelaksanaan operasional pendidikan secara benar serta kemampuan dalam menyiapkan sepuluh komponen pendidikan yang efektif dan efisien," tuturnya.
Ia menambahkan, meskipun dalam kehidupan keprajuritan merupakan kehidupan yang keras, namun bukan berarti melegalkan kekerasan.
"Kehidupan yang keras, harus dimaknai dengan penerapan aturan, disiplin, loyalitas, tekad dan kemauan dari diri setiap Prajurit, bukan kehidupan yang diwarnai oleh tindakan kekerasan yang justru merugikan dan merusak moralitas serta Jatidiri TNI," katanya.
Ia mengharapkan agar kualitas pengasuhan sebagai wahana pemantapan kepribadian serta latihan kepemimpinan semakin ditingkatkan dengan memberikan kesempatan kepada Taruna untuk dapat mengembangkan daya kreasi dan inovasinya yang dilandasi sikap saling asih, asah dan asuh.
Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI George Toisutta dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pangkostrad Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo pada serah terima jabatan Gubernur Akademi Militer (Akmil) dari Mayjen TNI Suharsono kepada penggantinya Brigjen TNI Bachtiar di lapangan Upacara Akmil Magelang, Rabu.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Rabu, Kasad juga mengatakan perlunya kerjasama dengan lembaga pendidikan, baik di lingkungan TNI maupun di luar TNI, guna mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif dan tepat sasaran.
Menurut dia, Akmil merupakan salah satu Badan Pelaksana Pusat tingkat Mabesad, yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira TNI Angkatan Darat tingkat akademi.
Serta mempunyai peran yang sangat penting dan strategis khususnya dalam membangun sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kompetensi tinggi.
Tugas yang tidak ringan itu, menurut Kasad, menuntut daya inovasi yang konsepsional dan berwawasan jauh ke depan, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang memiliki bekal profesionalisme dan kejuangan.
"Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Akmil ini tentunya tidak terlepas dari pengelolaan administrasi pendidikan yang baik melalui penyiapan dan pelaksanaan operasional pendidikan secara benar serta kemampuan dalam menyiapkan sepuluh komponen pendidikan yang efektif dan efisien," tuturnya.
Ia menambahkan, meskipun dalam kehidupan keprajuritan merupakan kehidupan yang keras, namun bukan berarti melegalkan kekerasan.
"Kehidupan yang keras, harus dimaknai dengan penerapan aturan, disiplin, loyalitas, tekad dan kemauan dari diri setiap Prajurit, bukan kehidupan yang diwarnai oleh tindakan kekerasan yang justru merugikan dan merusak moralitas serta Jatidiri TNI," katanya.
Ia mengharapkan agar kualitas pengasuhan sebagai wahana pemantapan kepribadian serta latihan kepemimpinan semakin ditingkatkan dengan memberikan kesempatan kepada Taruna untuk dapat mengembangkan daya kreasi dan inovasinya yang dilandasi sikap saling asih, asah dan asuh.
0 komentar:
Posting Komentar