Surabaya (ANTARA) - Komisi X DPR berjanji akan memperhatikan masalah pendidikan bagi masyarakat yang menjadi korban letusan Gunung Bromo (2.392 mdpl).
"Kami berupaya memberikan dukungan anggaran untuk memulihkan program pendidikan dan pariwisata di Bromo," kata anggota Komisi X DPR, Eko Hendro Purnomo di Surabaya, Rabu.
Meskipun pembangunan sarana pendidikan dan pariwisata merupakan tanggung jawab Komisi V, dia tetap akan mengupayakannya melalui jalur lintas partai.
"Komisi kami berharap program pendidikan dan kegiatan pariwisata tidak terganggu akibat letusan Gunung Bromo," kata politikus yang sebelumnya berprofesi sebagai pelawak dengan nama panggung Eko Patrio itu.
Ia dan sembilan anggota komisi yang bertanggung jawab pada bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan, olahraga, dan perpustakaan itu bertemu Sekdaprov Jatim Rasiyo di kantor Pemprov Jatim.
Mereka kemudian bertolak menuju Gunung Bromo untuk melihat kondisi terakhir bencana letusan dan menginventarisasi sarana pendidikan dan pariwisata yang rusak.
"Kami akan melihat seberapa jauh situasi di Bromo, tentunya kami berkoordinasi dengan pemda setempat," ucapnya.
Eko mengatakan, pihaknya butuh masukan terkait bencana Gunung Bromo yang akan dijadikan referensi bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.
"Kalau memungkinkan, kami akan upayakan penyediaan dana pemulihannya," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang berangkat dari Daerah Pemilihan Jatim VIII (Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun) itu.
Hingga saat ini status gunung api di perbatasan Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang itu masih Siaga (Level III).
Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, kecuali hanya beberapa bangunan rumah warga dan infrastruktur lainnya yang rusak.
"Kami berupaya memberikan dukungan anggaran untuk memulihkan program pendidikan dan pariwisata di Bromo," kata anggota Komisi X DPR, Eko Hendro Purnomo di Surabaya, Rabu.
Meskipun pembangunan sarana pendidikan dan pariwisata merupakan tanggung jawab Komisi V, dia tetap akan mengupayakannya melalui jalur lintas partai.
"Komisi kami berharap program pendidikan dan kegiatan pariwisata tidak terganggu akibat letusan Gunung Bromo," kata politikus yang sebelumnya berprofesi sebagai pelawak dengan nama panggung Eko Patrio itu.
Ia dan sembilan anggota komisi yang bertanggung jawab pada bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan, olahraga, dan perpustakaan itu bertemu Sekdaprov Jatim Rasiyo di kantor Pemprov Jatim.
Mereka kemudian bertolak menuju Gunung Bromo untuk melihat kondisi terakhir bencana letusan dan menginventarisasi sarana pendidikan dan pariwisata yang rusak.
"Kami akan melihat seberapa jauh situasi di Bromo, tentunya kami berkoordinasi dengan pemda setempat," ucapnya.
Eko mengatakan, pihaknya butuh masukan terkait bencana Gunung Bromo yang akan dijadikan referensi bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.
"Kalau memungkinkan, kami akan upayakan penyediaan dana pemulihannya," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang berangkat dari Daerah Pemilihan Jatim VIII (Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun) itu.
Hingga saat ini status gunung api di perbatasan Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang itu masih Siaga (Level III).
Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, kecuali hanya beberapa bangunan rumah warga dan infrastruktur lainnya yang rusak.
0 komentar:
Posting Komentar